Postingan

TEMPAT BELAJAR GRATIS DI PINGGIR REL KERETA API AKTIF

Gambar
Pendidikan merupakan hal yang sangat penting untuk dirasakan bagi setiap insan. Melalui pendidikan yang ada dapat memperbaiki status sosial, moral, dan generasi untuk berkemajuan bangsa. Oleh karena itu, pendidikan tidak dapat dipandang sebelah mata atau disepelekan. Artinya, pendidikan haruslah tetap eksis dan dapat diperoleh secara merata bagi semua generasi millenial. Namun untuk realita yang ada, masih banyak terlihat orang-orang yang belum bisa menikmati pendidikan. Hal ini dapat terlihat bagi para kelompok kaum marjinal yang berada tinggal di tenda-tenda pinggir rel kereta api aktif daerah Senen (Jakarta Pusat). Diantara kelompok kaum marjinal tersebut banyak anak-anak yang mengalami putus sekolah. Penyebabnya karena faktor ekonomi yang lemah. Dari sekian banyak orang yang tinggal di pemukiman pinggir rel kereta tersebut, pendidikan hanya sampai di tingkat Sekolah Dasar saja. Bahkan ada yang tidak pernah merasakan sekolah sama sekali. Sehingga mengakibatkan buta huruf (tak dapat ...

Relasi Terhadap Kaum Marjinal

Gambar
Pada kenyataannya, sebagian orang ada yang memandang kaum marjinal dengan sebelah mata. Biasanya hal ini diketahui dengan cara orang tersebut yang bersikap abai, tidak memperdulikan eksistensi maupun posisi kehidupan para kaum marjinal. Padahal tidak semua kaum marjinal memiliki identik negatif. Stigma masyarakat beredar dikalangan luas, mengenai prihal keburukan pola hidup para kaum marjinal. Sehingga banyak orang yang membangun sebuah diskriminasi untuk jiwa yang tersisihkan, terabaikan dan terbuang (kaum marjinal). Padahal, realita yang ada, para kaum marjinal juga ingin memiliki hak bersosialisasi yang sama. Dengan arti, dapat beradaptasi kepada orang-orang yang ditemuinya. Namun, para kaum marjinal mengalami kesulitan, oleh karena banyak orang yang menjaga jarak dengan mereka. Mungkin beranggapan, jika memiliki relasi yang dekat terhadap kaum marjinal akan menjadi rugi (takut diminta uang, dimanfaatkan, dll). Seharusnya tidak perlu cara berpikir seperti ini. Karena mengenai itu, b...

Istanaku Adalah Gerobakku

Gambar
Tulisan kali ini mengulas tentang sisi kehidupan "kaum marjinal" yang profesinya sebagai pemulung jalanan dan gerobak sebagai istana berjalan. Banyak kaum marjinal di Jakarta yang tidak mempunyai tempat tinggal. Hal ini dikarenakan mereka tidak mampu untuk sewa rumah atau biasa disebut ngontrak. Walaupun sebagian mereka masih memiliki pendapatan atau penghasilan dari mulung, yaitu mengambil botol plastik, kardus, dll dari pinggir jalan atau tempat pembuangan sampah, yang nantinya akan dijual. Namun, hasil yang mereka dapatkan hanya mencukupi kebutuhan sehari-hari bersama keluarga. Terbatasnya penghasilan yang didapatkan, membuat mereka sebagian harus tinggal disebuah gerobak. Gerobak yang biasa mereka gunakan untuk wadah barang-barang hasil mulung menjadi "segala fungsi". Menurut pengakuan sebagian pemulung jalanan, gerobak adalah merupakan harta yang paling berharga. Sebab, gerobak selain untuk tempat menampung barang bekas atau rongsokan, gerobak juga digunakan se...

Nasi Dan Marjinalisasi

Gambar
Dimasa pandemi Covid 19 sangat memberi dampak negatif kepada semua sektor, terlebih para marjinalisasi. Situasi dan kondisi telah mengalami perubahan yang sangat drastis. Di dunia pasar, harga jual dan daya beli terlihat jauh berbeda dari sebelumnya. Hal ini berkaitan dengan pendapatan atau penghasilan dari setiap usaha maupun kinerja setiap orang.  Kaum Marjinal yang berada di kolong jembatan, emperan toko atau di pinggir rel kereta api sangat merasakan betapa pahitnya keadaan yang dialami ditengah pandemi. Setiap hari mereka hanya berpikir, bagaimana caranya supaya mendapatkan nasi. Disaat pandemi ini, mereka tidak pernah terlintas dalam benak supaya bisa memiliki sedikit uang simpanan, karena untuk makan saja sulit didapatkan. Bagi kaum marjinal nasi adalah sesu atu hal yang sangat diburu. Mereka sering terlihat duduk beramai-ramai berbaris di pinggir jalan raya untuk mendapatkan belaskasihan dari orang. Di wilayah Jakarta Pusat dapat dilihat di jalan raya Benyamin Sueb (Kemayor...

Portrait of Marginalized People in Jakarta

Gambar
Jakarta is a city that is a dream for the Unitary State of the Republic of Indonesia. Jakarta, which is the capital city of Indonesia, is also the center of the economy, trade, tourism, and government. This is what makes many people come to Jakarta to try their luck or achieve a dream. The population of Jakarta is always increasing every year. From various regions came with the hope of getting a decent job in the big capital. Indeed, there is no prohibition for anyone who wants to come to the city. However, sometimes there are many people who come to Jakarta with reckless capital. For example, lack of education, dull skills or skills, lack of relationships, lack of knowledge, etc. Therefore, as time goes on, competition in life is getting tougher, creative competition will be selected by the era itself and the globalization market. And many people who do not succeed in changing their fate or achieving their dreams in the city of Jakarta. Gradually all will be marginalized by the situat...

Potret Kaum Marjinal Di Jakarta

Gambar
Jakarta adalah merupakan salah satu kota yang menjadi dambaan bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Jakarta yang sebagai ibukota negara Indonesia, juga menjadi pusat perekonomian, perdagangan, wisata, dan pemerintahan. Hal inilah yang membuat banyak orang datang ke Jakarta untuk mengadu nasib atau menggapai sebuah impian. Jumlah penduduk Jakarta setiap tahun selalu meningkat. Dari berbagai daerah berdatangan dengan harapan mendapat pekerjaan yang layak di ibukota besar itu.  Memang tidak ada larangan untuk siapa saja yang mau datang ke kota tersebut. Namun, terkadang ada banyak orang yang datang ke Jakarta dengan bermodal nekat. Seperti contoh minimnya pendidikan, tumpulnya skill atau keterampilan, tidak adanya relasi, kurang pengetahuan, dll. Oleh karena itu, berjalannya waktu persaingan hidup semakin keras, kompitisi kreasi akan diseleksi oleh zaman itu sendiri serta pasar globalisasi. Dan banyak orang yang tidak berhasil untuk merubah nasib atau menggapai mimpinya di k...

The Marginal (Part 1).

Gambar
Marginal people are individuals or groups who isolate themselves and are marginalized from social status. In general, marginalized people are often found in big cities, one of which is the capital city of Jakarta (Indonesia). In Jakarta, almost every corner of the city is seen by the marginalized. Here the author gives an example of what is meant by marginalized people are the homeless or homeless, scavengers, beggars, punks, street buskers, etc. As for where they live, they vary. Some live under bridges, overhangs of shops and on the edge of railroad tracks. The author is very adaptable to the marginalized and even the author has routine activities Monday to Friday visiting marginalized people in the Senen, Bungur, Kemayoran and surrounding areas. The author's purpose is to adapt and visit these marginalized people to provide motivation and metal coaching through informal and social assistance. This has been done for about two years. In the Tanah Tinggi Satu area, Johar Baru Sub-d...